Selasa, 08 Maret 2016

Angin Yang Membawaku Kembali Kesini Bagian Terakhir


Setelah cukup beristirahat, dan subuh pun segera datang. Kami ke Masjid untuk sholat Subuh berjamaah serta tausyiah. Setelah itu, kami dipersilakan mengganti pakaian karena akan melakukan outbond. Weiy, mantap. Itu yang pertama kali terpikir di benak gue. Setelah ganti baju, kita dibarisin per kelompok. Setelah itu, kita dijelasi bahwa ada 5 jenis permainan yang akan dimainkan di outbond ini. Jadi 10 kelompok dibagi dua untuk satu permainan, istilahnya head to head tapi kali ini dalam bentuk tim. Sebelum outbond dimulai, kita diberi waktu 5 menit untuk buat yel – yel kelompok. Setelah itu, kita senam dulu yang isinya agak gaje. Setelah senam, kita sarapan dengan nasi goreng, yang lumayan pedes menurut gue. Setelah sarapan, outbond pun dimulai.

Okay, kelompok Bagong berlawanan dengan kelompok Aswatama yang dikapteni Jono. Sebelum bermain, dijelaskan dulu cara mainnya dan setiap kelompok baris berhadap – hadapan dan saling menyanyikan yel – yel masing – masing dengan teriak. Ya intinya kaya malem takbiran di pasar yang deket terminal bus lah. Permainan pertama itu kita disuruh memasukan kelereng dari satu pipa ke pipa yang lainnya dengan menggunakan paralon yang ujungnya 4 sisi dikasih tali rafia. Keliatannya gampang emang, tapi kalo lo coba susahnya bukan maen. Kita berkali – kali jatohin kelereng, gonta – ganti orang sampe ganti strategi ga masuk – masuk juga, masih perawan si emang susah jadinya. Dan waktu pun berakhir, kelompok Aswatama juga engga bisa masukin. Skor 0 – 0.

Kemudian kami beranjak ke tempat kedua untuk permainan selanjutnya. Di situ, kita disuruh duduk melingkari baskom yang cukup gede berisi air yang mau luber, dan kita disuruh mengangkat itu baskom dengan menggunakan telapak kaki, dengan syarat hanya boleh ada satu orang aja yang beri instruksi, dan di kelompok Bagong, kami memilih Rafi. Permainan dimulai. Kita nyari strategi, Rafi juga mulai banyak ngasih masukan dan perintah, air udah ada yang keluar sedikit demi sedikit, kaki udah mulai pegel, tapi lama – lama kaki gue berasa ngangkat ke atas, dan yak kita berhasil mengangkat baskom yang berisi air tersebut dengan baik lalu ditahan 10 detik. Selanjutnya gilirang kelompok Aswatama, mereka memilih Jono untuk memberi instruksi, mereka berulang kali coba dang anti strategi tapi hasilnya gagal. Woho, kelompok Bagong menang skor jadi 1 – 0.

Permainan selanjutnya terbilang cukup kocak, bahkan cenderung menggelikan, karena menggunakan terong. Iya terong. Jadi Cuma ada 3 orang yang main dibagi di 3 tempat. Orang pertama yang mulai di ujung sampe ke orang kedua, orang kedua sampe ke orang ketiga yang kaya judul lagunya HiVi, dan orang ketiga sampai garis akhir. Lo mikir pasti ini kaya sejenis lomba lari bawa terong, salah bung. Jadi, setiap pemain diikatkan tali dan ujung terdapat terong, kemudian orang tersebut harus mendribble lah istilahnya bola pingpong dengan menggunakan terong. Gua juga heran ini tujuannya buat apa. Permainan berlangsung alot dan menggelikan, apalagi kelompok Bagong diwakilin oleh cewe semua. Pertandingan pun selesai, kelompok Aswatama yang menang. Skor jadi 1 – 1.

Permainan ke-empat. Permainan kali ini, setiap kelompok diberika sebuah apa itu lah namanya yang biasa jadi alas mobil dari ujung ke ujung asal engga boleh keluar dari alas itu. Kelompok yang paling cepet sampe semua anggotanya ke ujung satunya dinyatakan sebagai pemenang.  Awalnya kita mikir, gimana caranya semua bisa ada di alas untuk sekali jalan, tapi realistis aja itu gabisa men. Akhirnya kita pun milih strategi egois, yak satu – satu dari ujung sampe ke ujung, dan kaconya, disiramin air kita sama kakak kelas, mayan lah biar adem. Kelompok Aswatama pun juga make strategi itu, tapi kelompok Bagong yang duluan sampe. Yoi skor imbang 2 – 1. Sengit bro.

Permainan terakhir, permainan final yang menentukan. Permainan yang terakhir kita disuruh jongkok dengan memegang mangkok kecil yang berisi air di atas kepala, lalu kita berbaris. Di orang yang paling kanan, ada bola pingpong untuk dipindahin ke orang paling kiri. Dipindahinnya gaboleh make tangan, tapi Cuma boleh make gerakan kepala, dan kalo jatoh bolanya harus diulang lagi dari awal. Yang paling cepat memindahkan bola dari ujung ke ujung, dialah pemenangnya. Permainan pun dimulai. Kita saling basah – basahan, ditambah disiram pula sama kakak kelas. Gue jadi orang pertama, paling kanan. Beberapa kali udah nyampe tengah, tapi jatoh bolanya. Yang paling ngeselin udah di dua orang terakhir, tapi jatoh. Yak pertandingan selesai karena kelompok Aswatama udah nyampe bolanya. Skor jadi 2 – 2. Meskipun skornya sama, namun engga ada tambahan game.  Jadi hasilnya seri, kedudukan seri itu ibarat mencium adik perempuan lo sendiri. Engga ada rasanya.
Setelah semua selesai, kita disuruh mandi dan mengganti dengan pakaian putih abu – abu karena akan ada materi terakhir. Gue engga mandi, Cuma keramas aja sama cuci muka. Setelah mandi, kita masuk ke ruangan untuk diberikan materi oleh mantan ketua OSIS 34 yang sekarang kuliah di ITB. Ada dua orang, dia sharing pengalaman dan pengetahuan. Pas itu, gue ngerasa dehidrasi, haus banget. Setelah selesai, kita turun ke lapangan untuk foto bersama dan akhirnya pulang.

Senin, 16 November 2015 adalah hari pengumuman penerimaan pengurus OSIS baru. Kita kumpul di Aula setelah sholat Asar. Setelah itu dibacakan lah deretan nama – nama yang diterima berdasarkan poin tertinggi atau peringkatnya. Disebut lah nama orang pertaman, bukan nama gue. Orang kedua, bukan gue. Orang ketiga, bukan gue. Orang keempat, bukan gue. Gue mikir peluang gue sekarang cuma tersisa 60%. Orang kelima, dan ternyata itu gue. Alhamdulillah gue diterima sebagai pengurus OSIS 34. Akhirnya, terpilihlah 28 pengurus baru, yang terdiri dari 11 laki – laki dan 17 perempuan. Meskipun begitu, kakak kelas bilang kita masih dalam masa istilahnya percobaan selama 3 bulan untuk menunjukkan keaktifan kita.

Gue pun ditempatkan di Sie 2, budi pekerti luhur atau akhlak mulia. Setelah itu, ada rapat membahas program kerja yang akan dilaksanakan satu tahun mendatang. Gue sangat bersyukur menjadi bagian OSIS 34, sebagai pengurus. Karena gue mau mengisi kegiatan masa – masa SMA denga hal – hal yang bermanfaat dan menyenangkan untuk dilakukan. Kalau kata orang kan masa SMA masa yang paling indah haha. Gue berharap ke depannya OSIS dan PK 34 bisa kompak dan selalu jaya. Aamiin.

Selesai.

Baca juga:

0 komentar:

Posting Komentar