Lanjutan dari Angin Yang Membawaku Kembali Kesini Bagian Ketiga
Setelah cukup beristirahat, dan subuh pun segera
datang. Kami ke Masjid untuk sholat Subuh berjamaah serta tausyiah. Setelah
itu, kami dipersilakan mengganti pakaian karena akan melakukan outbond. Weiy,
mantap. Itu yang pertama kali terpikir di benak gue. Setelah ganti baju, kita
dibarisin per kelompok. Setelah itu, kita dijelasi bahwa ada 5 jenis permainan
yang akan dimainkan di outbond ini. Jadi 10 kelompok dibagi dua untuk satu
permainan, istilahnya head to head tapi
kali ini dalam bentuk tim. Sebelum outbond dimulai, kita diberi waktu 5 menit
untuk buat yel – yel kelompok. Setelah itu, kita senam dulu yang isinya agak
gaje. Setelah senam, kita sarapan dengan nasi goreng, yang lumayan pedes
menurut gue. Setelah sarapan, outbond pun dimulai.
Okay, kelompok Bagong berlawanan dengan kelompok
Aswatama yang dikapteni Jono. Sebelum bermain, dijelaskan dulu cara mainnya dan
setiap kelompok baris berhadap – hadapan dan saling menyanyikan yel – yel masing
– masing dengan teriak. Ya intinya kaya malem takbiran di pasar yang deket
terminal bus lah. Permainan pertama itu kita disuruh memasukan kelereng dari
satu pipa ke pipa yang lainnya dengan menggunakan paralon yang ujungnya 4 sisi
dikasih tali rafia. Keliatannya gampang emang, tapi kalo lo coba susahnya bukan
maen. Kita berkali – kali jatohin kelereng, gonta – ganti orang sampe ganti
strategi ga masuk – masuk juga, masih perawan si emang susah jadinya. Dan waktu
pun berakhir, kelompok Aswatama juga engga bisa masukin. Skor 0 – 0.
Kemudian kami beranjak ke tempat kedua untuk permainan
selanjutnya. Di situ, kita disuruh duduk melingkari baskom yang cukup gede
berisi air yang mau luber, dan kita disuruh mengangkat itu baskom dengan
menggunakan telapak kaki, dengan syarat hanya boleh ada satu orang aja yang
beri instruksi, dan di kelompok Bagong, kami memilih Rafi. Permainan dimulai.
Kita nyari strategi, Rafi juga mulai banyak ngasih masukan dan perintah, air
udah ada yang keluar sedikit demi sedikit, kaki udah mulai pegel, tapi lama –
lama kaki gue berasa ngangkat ke atas, dan yak kita berhasil mengangkat baskom
yang berisi air tersebut dengan baik lalu ditahan 10 detik. Selanjutnya
gilirang kelompok Aswatama, mereka memilih Jono untuk memberi instruksi, mereka
berulang kali coba dang anti strategi tapi hasilnya gagal. Woho, kelompok
Bagong menang skor jadi 1 – 0.
Permainan selanjutnya terbilang cukup kocak, bahkan
cenderung menggelikan, karena menggunakan terong. Iya terong. Jadi Cuma ada 3
orang yang main dibagi di 3 tempat. Orang pertama yang mulai di ujung sampe ke orang
kedua, orang kedua sampe ke orang ketiga yang kaya judul lagunya HiVi, dan
orang ketiga sampai garis akhir. Lo mikir pasti ini kaya sejenis lomba lari
bawa terong, salah bung. Jadi, setiap pemain diikatkan tali dan ujung terdapat
terong, kemudian orang tersebut harus mendribble lah istilahnya bola pingpong
dengan menggunakan terong. Gua juga heran ini tujuannya buat apa. Permainan
berlangsung alot dan menggelikan, apalagi kelompok Bagong diwakilin oleh cewe
semua. Pertandingan pun selesai, kelompok Aswatama yang menang. Skor jadi 1 –
1.
Permainan ke-empat. Permainan kali ini, setiap
kelompok diberika sebuah apa itu lah namanya yang biasa jadi alas mobil dari
ujung ke ujung asal engga boleh keluar dari alas itu. Kelompok yang paling
cepet sampe semua anggotanya ke ujung satunya dinyatakan sebagai pemenang. Awalnya kita mikir, gimana caranya semua bisa
ada di alas untuk sekali jalan, tapi realistis aja itu gabisa men. Akhirnya
kita pun milih strategi egois, yak satu – satu dari ujung sampe ke ujung, dan
kaconya, disiramin air kita sama kakak kelas, mayan lah biar adem. Kelompok
Aswatama pun juga make strategi itu, tapi kelompok Bagong yang duluan sampe. Yoi
skor imbang 2 – 1. Sengit bro.
Permainan terakhir, permainan final yang menentukan.
Permainan yang terakhir kita disuruh jongkok dengan memegang mangkok kecil yang
berisi air di atas kepala, lalu kita berbaris. Di orang yang paling kanan, ada
bola pingpong untuk dipindahin ke orang paling kiri. Dipindahinnya gaboleh make
tangan, tapi Cuma boleh make gerakan kepala, dan kalo jatoh bolanya harus
diulang lagi dari awal. Yang paling cepat memindahkan bola dari ujung ke ujung,
dialah pemenangnya. Permainan pun dimulai. Kita saling basah – basahan,
ditambah disiram pula sama kakak kelas. Gue jadi orang pertama, paling kanan.
Beberapa kali udah nyampe tengah, tapi jatoh bolanya. Yang paling ngeselin udah
di dua orang terakhir, tapi jatoh. Yak pertandingan selesai karena kelompok
Aswatama udah nyampe bolanya. Skor jadi 2 – 2. Meskipun skornya sama, namun
engga ada tambahan game. Jadi hasilnya
seri, kedudukan seri itu ibarat mencium adik perempuan lo sendiri. Engga ada
rasanya.
Setelah semua selesai, kita disuruh mandi dan
mengganti dengan pakaian putih abu – abu karena akan ada materi terakhir. Gue
engga mandi, Cuma keramas aja sama cuci muka. Setelah mandi, kita masuk ke
ruangan untuk diberikan materi oleh mantan ketua OSIS 34 yang sekarang kuliah
di ITB. Ada dua orang, dia sharing pengalaman dan pengetahuan. Pas itu, gue
ngerasa dehidrasi, haus banget. Setelah selesai, kita turun ke lapangan untuk
foto bersama dan akhirnya pulang.
Senin, 16 November 2015 adalah hari pengumuman
penerimaan pengurus OSIS baru. Kita kumpul di Aula setelah sholat Asar. Setelah
itu dibacakan lah deretan nama – nama yang diterima berdasarkan poin tertinggi
atau peringkatnya. Disebut lah nama orang pertaman, bukan nama gue. Orang
kedua, bukan gue. Orang ketiga, bukan gue. Orang keempat, bukan gue. Gue mikir
peluang gue sekarang cuma tersisa 60%. Orang kelima, dan ternyata itu gue.
Alhamdulillah gue diterima sebagai pengurus OSIS 34. Akhirnya, terpilihlah 28
pengurus baru, yang terdiri dari 11 laki – laki dan 17 perempuan. Meskipun
begitu, kakak kelas bilang kita masih dalam masa istilahnya percobaan selama 3
bulan untuk menunjukkan keaktifan kita.
Gue pun ditempatkan di Sie 2, budi pekerti luhur atau
akhlak mulia. Setelah itu, ada rapat membahas program kerja yang akan
dilaksanakan satu tahun mendatang. Gue sangat bersyukur menjadi bagian OSIS 34,
sebagai pengurus. Karena gue mau mengisi kegiatan masa – masa SMA denga hal –
hal yang bermanfaat dan menyenangkan untuk dilakukan. Kalau kata orang kan masa
SMA masa yang paling indah haha. Gue berharap ke depannya OSIS dan PK 34 bisa
kompak dan selalu jaya. Aamiin.
Selesai.
Baca juga:
0 komentar:
Posting Komentar