Untukmu, masa lalu. Sudah lama rasanya
hatiku diselubungi namamu. Aku rasa cukup, kepadamu cintaku tak lagi berdegub.
Kamu tak perlu tahu bagaimana kabarku. Sebab, aku masih menaruh belas kasihan
padamu, perempuan yang pernah ada di hati dan semua karyaku. Tak tega aku
melihat akhirnya kamu yang kehilangan, meratapi perasaan yang berpindah tanpa
perlahan. Deras menuju, hati yang jelas – jelas bukan kamu.
Untukmu, sekarangku. Sudah lama rasanya
aku tidak jatuh cinta. Debar bahagia aku siap menyambutnya. Patah hati pun aku
terima, yang terpenting hatiku bukan lagi tentang dia.
Telah
aku bersihkan debu – debu usang yang merekat di dinding hatiku. Menghanguskan
sisa ruang yang pernah dia tempati, menyiapkan singgasana untuk satu
permaisuri. Iya, satu saja. Aku tak begitu pandai beriasat untuk berbagi
tempat, sehingga melupakan adalah hal yang begitu berat. Namun dibandingkan
cintaku, semesta pun terlalu ringan bila aku telah menaruh perasaan.
Sebelum
semuanya terlampau jauh dan dihatimu aku benar – benar jatuh. Aku mohon siapkan
otot wajahmu terutama bagian pipi; Sebab tertawa bersamaku bisa jadi begitu
lama, dan sungguh aku tak ingin lesung pipimu mati. Maaf jika aku begitu lancang
ingin melahap bola matamu, juga mengoleksi setiap cemberutmu. Sungguh kamu
begitu menggemaskan, buatku semakin percaya kemampuan ciptaan Tuhan.
Pundak
dan telingaku, bisa kamu miliki dan pergunakan sepuasmu. Terutama saat
kebingungan melanda, ia akan tetap menenangkanmu dengan setia. Aku serahkan
pelukan sebagai hadiah asalkan hatimu tak lagi dirundung resah. Jangan ragu
untuk meminta tolong, kelak aku juga akan merepotkanmu. Sejatinya cinta ada di
tiap terpuruk, pada setiap cobaan kita akan saling menguatkan. Jangan takut
apalagi meragu, di sampingmu kini ada aku.
Untukmu, cinta itu. Izinkan aku
mematenkan rindu, memelukmu dalam komitmen agar nyata segala rindu.
Menyanjungmu dalam perhaian, melepas lelah mereda masalah. Begitu lemah aku menerima derita
sendirian, dan aku butuh tempat untuk berbagi kebahagiaan. Masa – masa sulit
akan kita serap bersama; Aku, kamu, meriwayatkan kisah menandai masa lalu telah
sirna. Kita adalah rahasia, ketika orang – orang akan terus bertanya kenapa
kita begitu bahagia.
Sejauh mungkin aku ingin pergi, tetapi dihatimu
langkahku terkunci.
Dialisis.
(n) dalam
istilah kimia, adalah proses perpindahan molekul terlarut dari suatu campuran
larutan yang terjadi akibat difusi pada membrane semi – permeable.
Polimerisasi.
(n) reaksi
penggabungan molekul – molekul kecil (monomer) yang membentuk molekul yang
besar.
Pada akhirnya semua kenangan yang terlarut di masa
lalu akan berpindah walaupun melewati proses yang berliku. Dengan menyatukan
harap sedikit demi sedikit, hati kita akan menguat dan siap menuju kisah baru.
Begitulah kata - kata di tulisan ini mengurai pilu.
0 komentar:
Posting Komentar