Senin, 11 April 2016

Dialisis Polimerisasi

            Untukmu, masa lalu. Sudah lama rasanya hatiku diselubungi namamu. Aku rasa cukup, kepadamu cintaku tak lagi berdegub. Kamu tak perlu tahu bagaimana kabarku. Sebab, aku masih menaruh belas kasihan padamu, perempuan yang pernah ada di hati dan semua karyaku. Tak tega aku melihat akhirnya kamu yang kehilangan, meratapi perasaan yang berpindah tanpa perlahan. Deras menuju, hati yang jelas – jelas bukan kamu.

            Untukmu, sekarangku. Sudah lama rasanya aku tidak jatuh cinta. Debar bahagia aku siap menyambutnya. Patah hati pun aku terima, yang terpenting hatiku bukan lagi tentang dia.

            Telah aku bersihkan debu – debu usang yang merekat di dinding hatiku. Menghanguskan sisa ruang yang pernah dia tempati, menyiapkan singgasana untuk satu permaisuri. Iya, satu saja. Aku tak begitu pandai beriasat untuk berbagi tempat, sehingga melupakan adalah hal yang begitu berat. Namun dibandingkan cintaku, semesta pun terlalu ringan bila aku telah menaruh perasaan.

            Sebelum semuanya terlampau jauh dan dihatimu aku benar – benar jatuh. Aku mohon siapkan otot wajahmu terutama bagian pipi; Sebab tertawa bersamaku bisa jadi begitu lama, dan sungguh aku tak ingin lesung pipimu mati. Maaf jika aku begitu lancang ingin melahap bola matamu, juga mengoleksi setiap cemberutmu. Sungguh kamu begitu menggemaskan, buatku semakin percaya kemampuan ciptaan Tuhan.

            Pundak dan telingaku, bisa kamu miliki dan pergunakan sepuasmu. Terutama saat kebingungan melanda, ia akan tetap menenangkanmu dengan setia. Aku serahkan pelukan sebagai hadiah asalkan hatimu tak lagi dirundung resah. Jangan ragu untuk meminta tolong, kelak aku juga akan merepotkanmu. Sejatinya cinta ada di tiap terpuruk, pada setiap cobaan kita akan saling menguatkan. Jangan takut apalagi meragu, di sampingmu kini ada aku.

            Untukmu, cinta itu. Izinkan aku mematenkan rindu, memelukmu dalam komitmen agar nyata segala rindu. Menyanjungmu dalam perhaian, melepas lelah mereda  masalah. Begitu lemah aku menerima derita sendirian, dan aku butuh tempat untuk berbagi kebahagiaan. Masa – masa sulit akan kita serap bersama; Aku, kamu, meriwayatkan kisah menandai masa lalu telah sirna. Kita adalah rahasia, ketika orang – orang akan terus bertanya kenapa kita begitu bahagia.


Sejauh mungkin aku ingin pergi, tetapi dihatimu langkahku terkunci.





Dialisis.
(n) dalam istilah kimia, adalah proses perpindahan molekul terlarut dari suatu campuran larutan yang terjadi akibat difusi pada membrane semi – permeable.
Polimerisasi.
(n) reaksi penggabungan molekul – molekul kecil (monomer) yang membentuk molekul yang besar.

Pada akhirnya semua kenangan yang terlarut di masa lalu akan berpindah walaupun melewati proses yang berliku. Dengan menyatukan harap sedikit demi sedikit, hati kita akan menguat dan siap menuju kisah baru. Begitulah kata - kata di tulisan ini mengurai pilu.

0 komentar:

Posting Komentar