Assalamualaikum wr.wb, maaf ya jarang ngepost terus.
UN sudah semakin dekat kawan, gue minta maaf apabila ada kesalahan kepada
kalian dan gue juga meminta doa restu agar gue dan temen satu angkatan gue
lulus dengan nilai terbaiik. Aamiin.
Pada kali ini gue akan membahas tentang harapan muda Indonesia di ajang
Formula. Okay langsung aja.
Indonesia, iya negara kita tercinta memang belum
sepenuhnya baik (sehat). Indonesia masih mempunyai beberapa aspek yang bisa dikatakan
kurang. Baik dalam bidang politik, sosial, ekonomi, olahraga, dan lainnya. Kali
ini, gue akan membahas di aspek olahraga khususnya ajang balap mobil.
Dulu, Indonesia mempunya beberapa pembalap yang
digadang-gadang akan menjadi seorang pemalap handal dan mampu menembus Formula
1. Sebut saja Moreno Soeprapto, Satrio Hermanto dan Ananda Mikola. Mereka pernah berkompetisi di beberapa ajang
bergengsi seperti Formula 3000, Asian Formula Three, A1 Grand Prix, dan British
F3. Memang prestasi tidak sedikit, namun tidak juga banyak. Mereka disebut
sebagai calon pembalap F1 dari Indonesia, tapi hasilnya tidak demikian. Memang
sponsor menjadi hal yang utama. Meskipun sudah ada beberapa sponsor, tetapi
dikatakan masih kurang untuk menembus F1.
Generasi mereka saat ini sudah berlalu, sudah habis.
Harapan pun juga pupus. Tapi, kita tak perlu risau. Karena ada pepatah ‘Putus
Satu Tumbuh Seribu’. Iya, regenerasi. Setiap masyarakat pasti berharap
regenerasi selanjutnya akan lebih baik dan berprestasi. Sekarang, sudah tumbuh
dan berkembang pembalap-pembalap Indonesia seiring dengan berkembangnya
olahraga balap di Indonesia.
Setidaknya, ada beberapa pembalap Indonesia yang saat
ini ‘hampir mendekati’ Formula 1. Mereka adalah Rio Haryanto, Sean Gelael, dan
Philo Paz. Mereka menumbuhkan kembali gairah masyarakat Indonesia akan dunia
balap. Masyarakat mulai mendukung penuh dan berantusia. Harapan mereka hanya
satu, membawa nama Indonesia ke tempat tertinggi. Iya, Formula 1.
Indonesia, notabenenya merupakan salah satu negara
yang besar wilayahnya, dan sangat tinggi antusias terhadap ajang balap. Bahkan,
sering sekali beberapa pembalap hebat berkunjung ke Indonesia, baik itu liburan
ataupun promosi. Bahkan, Indonesia pun dilirik oleh
penyelenggara balap untu menjadi salah satu tuan rumah ajang MotoGP atau
Formula 1. Memang pangsa pasar Indonesia sangat menarik minat penyelenggara
balap.
Sayang, memang sangat disayangkan. Sarana dan
prasarana di Indonesia belum mempuni. Sirkuit masih sangat kurang baik. Bisa
dikatakan Sirkuit Sentul menjadi yang ‘terbaik’
di Indonesia. Indonesia mempunyai daerah yang cukup luas untuk membangun
Sirkuit baru yang multifungsi untuk menggelar balapan MotoGP, Formula 1 , dan
lainnya. Sayangnya, itu hanya wacana.
Baca Juga:
Catatan akhir tahun, cita-cita tuan rumah F1
Indonesia lebih memilih merenovasi Sirkuit Sentul yang
notabenenya terlalu klasik dan simple. Pada tahun 1997, Valentino Rossi pernah
membalap dan memenangi race di sirkuit ini. Rossi mengatakan bahwa Sirkuit Sentul
sangat simple dan mudah.
Meskipun direnovasi, pihak pemerintah kurang mendukung
rencana ini. Kementerian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA) menyerahkan
perenovasian sirkuit Sentul kepada pihak swasta. Katanya, anggaran dipergunakan
untuk cabor lain yang akan berlaga di Asian Games 2018. Indonesia memang
ditunjuk sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Selain itu, ada SEA Games 2015
dan 2017, dan Olimpiade 2016. Jika KEMENPORA beralasan seperti itu, maka di
periode selanjutnya pun akan tetap begitu alasannya. Lalu, bagaimana anggaran
untuk olahraga balap?
Meskipun sulit menjadi tuan rumah F1. Indonesia masih
bisa berharap akan kehadiran sosok pembalap Indonesia di ajang jet darat paling
bergengsi di dunia itu. Rio Haryanto, Sean Gelael, dan Philo Paz. Mereka saat
ini berkompetisi di salah satu ajang kompetisi menuju Formula 1, yaitu GP2
Series dan Formula Renault 3.5 .
Rio Haryanto bisa dikatakan yang paling terdepan
menjadi pembalap F1 pertama dari Indonesia. Bagaimana tidak, Rio sudah
mengantongi Formula 1 superlicense dan Rio pernah dua kali menjajal mobil
F1,yaitu pada tahun 2010 dan 2012. Pada tahun 2014 lalu, Rio bahkan hampir
mengikuti tes Formula 1 untuk ketiga kalinya, sayangnya mobil Caterham
mengalami kendala sehingga Rio tidak jadi turun pada sesi tes tersebut. Selain
itu, Rio juga sudah kenyang pengalaman. Rio sudah 3 musim berkompetisi di GP2
Series dan belum sepenuhnya kompetitif. Dan tahun 2015 ini musim keempatnya.
Sebenarnya mulai tahun 2013 lalu, target Rio selalu menembus F1 di musim selanjutnya.
Sayangnya, Rio masih belum bisa naik kelas ke F1. Bukan tidak mungkin Rio
Haryanto menuju F1 apabila ia tampil kompetitif di GP2 Series dan di dukug oleh
sponsor yang mempuni. Kita bisa lihat, beberapa alumni GP2 Series yang pernah
berkompetisi bersama Rio di tahun 2012 sampai 2014 bisa menembus Formula 1. Mereka
adalah Davide Valsecchi, Esteban Gutierrez, Max Chilton, Giedo Van der Garde, Marcus
Ericsson, Jolyon Palmer, dan Felipe Nasr.
Sean Gelael, saat ini ia didukung oleh tim elit ‘Carlin’.
Bisa dibilang Sean merupakan pembalap yang mempunyai paling banyak sponsor
dibanding dua rekannya. Sean melangkah ke FR 3.5 setelah tahun 2014 kemarini ia
berkompetisi dia ajang FIA F3 Europan Championship. Memang di musim kemarin,
Sean belum bisa dikatakan kompetitif meskipun sering memetik poin. Sean berada
di peringkat 18 klasemen akhir. Pada musim 2014 lalu, teman seangkatan Sean,
yaitu Max Verstappen bisa langsung naik kelas ke F1. Sean naik kelas ke FR 3.5
agar bisa beradaptasi sebelum ke F1. Target Sean yaitu menembus F1 pada tahun
2018. Di musim 2015 ini, Sean mengikuti 4 kompetisi berbeda, yaitu Formula
Renault 3.5, FIA F3 Europan Championship, Macau Grand Prix, dan GP2 Series.
Tentunya itu tidak ‘murah’ bisa berkompetisi di
4 ajang sekaligus. Jadi bisa kita lihat bahwa sponsor Sean cukup banyak.
Philo Paz, ia berkomoetisi di tanah Eropa diawali di
ajang Formula Renault. Meskipun kurang kompetitif di ajang Formula Renault 2.0
Alps musim lalu, Philo lumayan stabil meraih poin dengan menempati posisi 18 di
klasemen akhir. Musim 2015 ini, ia
melangkah ke ajang Formula Renault 3.5 bersama tim PONS Racing. Philo ingin
beradaptasi di musim 2015. Philo belum menyebutkan targetnya di tahun berapa
untuk tembus ke F1.
Kita tahu bahwa setiap pembalap muda ingin menuju
Formula 1. Rio, Sean, dan Philo harapan baru kita semua. Mereka adalah aset
yang sangat berharga. Sudah seharusnya kita semua dan pemerintah mendukung
mereka. Bukan mustahil jika mereka sudah berada di F1 dapat berprestasi dan
membanggakan Indonesia. Bisa saja,
generasi penerus tidak bisa sampai sini. Mereka sudah merintis sejak dulu,
tetapi jangan sampai mereka gagal di kemudian hari karena tidak didukung oleh
negaranya sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar