Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Jalanan masih dipenuhi dengan orang lalu lalang. Entah kenapa, padahal akhir pekan pun bukan. Kukendarai motor melalui jalan tersebut, namun rasanya tidak seperti perjalananku pada umumnya.
Kupacu motor berwarna hitam
itu dengan perlahan menembus malam. Tubuhku merasakan udara yang begitu sejuk.
Bukan karena angin malam, bukan juga karena turun hujan. Mataku berbinar-binar.
Bukan karena mendapat nilai sempurna pada ujian, bukan juga mendapat tambahan uang
jajan. Bibirku tidak terlepas berhenti menunjukkan senyum. Kaca dari helm yang
kupakai seolah tidak berfungsi. Semua orang dapat melihat senyum tersebut.
Entah apa yang terjadi dengan
diriku malam itu. Kalau dipikir-pikir kembali, aneh merupakan kata yang bisa menggambarkan.
Mencoba mencipta sebuah jumpa, padahal kesampaian pun tidak. Senangnya bukan
kepalang. Aneh memang. Sepanjang perjalanan, harapan-harapan indah tercipta. Menanam
rasa, memupuk asa. Kata orang benar adanya. Kita menjadi pribadi yang berbeda,
karena jatuh cinta.
Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh
malam. Jalanan masih dipenuhi dengan orang lalu lalang. Mungkin ingin menikmati
akhir pekan. Kukendarai motor melalui jalan tersebut, namun rasanya tidak
seperti perjalananku pada umummnya.
Kupacu motor berwarna hitam
itu dengan perlahan menembus malam. Tubuhku merasakan udara yang begitu sejuk.
Bukan karena angin malam, bukan juga karena turun hujan. Mataku berbinar-binar.
Bukan karena mendapat nilai sempurna pada ujian, bukan juga mendapat tambahan uang
jajan. Bibirku sesekali menunjukkan senyum. Kaca dari helm yang kupakai cukup
berhasil untuk menutupi senyum tersebut dari tatapan orang sekitar.
Entah apa yang terjadi dengan
diriku malam itu. Kalau dipikir-pikir kembali, aneh merupakan kata yang bisa
menggambarkan. Ketika berusaha fokus berkendara agar tidak mengerem mendadak, secara
tak terduga terlintas di benak. Jalanan yang sama, suasana yang sama, perasaan
yang berbeda. Terpikir kembali bagaimana segala rasa dan asa yang ditanam dan
dipupuk dahulu, namun setelahnya tidak terawat. Kata orang benar adanya. Kita
tidak bisa tercipta hanya dengan aku, namun juga kamu.
Setengah windu berselang.
Bukan sebuah kebetulan.
Mungkin, semesta telah menentukan.
Meskipun belum ada jawaban.
Entah hingga kapan.
0 komentar:
Posting Komentar