Minggu, 15 September 2019

Langkah


Malam sudah terlalu larut. Rasanya matapun sudah tak tahan akan kantuk. Namun entah mengapa pikiran ini tidak terasa mau rehat walau untuk sejenak.

Malam semakin dingin. Rasanya selimut di atas tempat tidur terasa begitu memikat, selain hangat tentunya. Namun entah mengapa raga ini tetap terjaga.

Malam kian sunyi. Rasanya jangkrik pun malu menunjukkan gemanya. Namun entah mengapa sunyi ini tidak hanya berasal dari luar, melainkan juga dari dalam.

Semua kian berubah, kegiatan semakin bertambah begitupula dengan tanggungjawab. Kesibukan. Kamu juga merasanya kan? Tentu. Pastinya lebih dari yang aku alami saat ini.

Begitulah kamu. Insan Tuhan yang sangat senang menebar manfaat bagi orang banyak. Insan Tuhan yang percaya dengan segala usaha dan doa bisa mewujudkan cita. Insan Tuhan yang selalu berusaha untuk tersenyum kepada siapun. Siapapun. Senyuman yang selalu bisa membuat hal menjadi lebih baik. Senyuman yang berisikan ketulusan jiwa manusia. Senyuman yang seolah menandakan bahwa Tuhan sedang menitip pesan melaluimu. Senyuman yang membuat orang akan menjadi rindu denganmu. Senyuman yang sudah lama tak kulihat.

Haha, jadi teringat. Tidak apa-apa kan?

Perjalananmu masih sangat panjang, banyak hambatan melintang. Tidak mudah tentunya. Namun, aku yakin kamu bisa melalui itu semua. Aku yakin banyak orang yang menyayangimu sebagai pendamping setiap langkahmu. Melangkahlah dengan mantap. Jika kamu ragu, pendaping di setiap langkahmu tidak akan sungkan membantu. Dia akan jadi orang pertama yang selalu memastikan agar setiap langkahmu berjalan baik.

Sekarang mulailah kisahmu. Aku tunggu kabar baik darimu. Jika kamu mau berbagi kisahmu itu denganku tentunya.

Oiya, mungkin sebuah jumpa bisa terlaksana nantinya? Kalau kamu mau tentunya.

Ah, tidak tahu diri ya aku ini.

Tak terasa sebuah lagu di platform musik di telepon genggamku sudah berhenti berputar. Sudah dulu ya. Nanti mungkin akan kubagikan juga kisahku jika kau bersedia mendengarnya.

Ini saja yang ingin kutuliskan. Tidak banyak memang. Karena seberapa panjang tulisan inipun rasanya tidak mampu mendiktekan apa yang kurasakan.

0 komentar:

Posting Komentar