Assalamualaikum wr.wb. Wah udah lama rasanya gue engga nulis,
rasanya kaya seabad aja engga nulis. Oke ini agak lebay. Jadi gue minta maaf
kepada kalian yang sering buka dan baca blog gue, semoga ada. Karena beberapa
waktu terakhir gue sedang sibuk dalam berbagai kegiatan di bermacam bidang. Apa
topik yang akan gue bahas pada postingan ini? Yuk disimak.
Kali ini, gue akan membahas suatu topik yang sering menerpa
kalangan remaja. Bisa dikatakan ini merupakan problematika yang cukup pelik.
Iya, gue akan membahas mengenai patah hati. Bicara tentang patah hati, gue
yakin setiap orang pernah mengalaminya. Termasuk gue. Namun, setiap individu
tentu punya cara berbeda dalam menyikapi patah hati ini. Ada yang nangis –
nangis, ada yang guling – guling, ada yang nangis sambil guling – guling di
tengah jalan, dan masih banyak lainnya.
Gue sendiri bisa dikatakan sering mengalami patah hati, dan
gue menyikapinya dengan cara yang menurut gue wajar dan engga berlebihan.
Seperti, menyibukkan diri di kamar dengan membaca dan menulis, ke kedai kopi
untuk meminum kopi di sudut ruangan, atau meminta pendapat rekan – rekan yang
gue percaya.
Untuk urusan patah hati ini sendiri biasa terjadi menyangkut perempuan.
Baru – baru ini gue mengalami patah hati. Iya, ini menyangkut perempuan. Pada
awal gue berkenalan dengan perempuan ini, kemudaian chatting-an, gue merasa
nyaman sama dia. Dia merupakan perempuan yang berbeda. Gue merasa apa yang gue lakukan ke dia, dia
tanggapi dengan positif. Sampai suatu ketika gue memberikan dia kado saat ulang
tahunnya. Setelah gue memberikan dia kado, dia mengucapkan terima kasih melalui
chat. Setelah itu chat gue engga dibales lagi sama dia, entah kenapa. Gue
berpikir apa gue melakukan sebuah kesalahan atau bagaimana.
Gue terus berpikir apa yang sebenarnya terjadi. Ketika gue
posting foto di Instagram, dia ngelike foto gue. Ini yang membuat gue bertambah
bingung. Dia ngelike foto gue di Instagram, namun chat gue engga dibales. Sedih
memang.
Sampai sautu ketika, gue liat kontaknya dia, dan dia memasang
foto profilnya dengan foto dia dan
seorang laki – laki yang gue tebak itu temannya. Memang gue cukup sering ketemu
permpuan itu, namun setelah kejadian ini gue engga berbicara apapun ke dia.
Gue berpendapat mungkin dia merasa bosan atau apalah itu,
yang menyebabkan dia bertindak seperti itu. Iya, engga ada yang bisa menebak
sifat seorang perempuan. Hari terus berlalu, dan gue masih merenungi dan
berpikir alasan konkret perubahan sikapnya dia ke gue. Dari yang awalnya sangat
positif, dan sekarang seolah berubah 180 derajat.
Gue berpikir apa ini kesalahan gue. Pertanyaan itu terus
terngiang di kepala gue. Iya terus begitu.
Perlukah
melakukan kesalahan yang sama agar hati ini kuat menghadapi patah hati?
0 komentar:
Posting Komentar