Rabu, 28 Mei 2014

Semestinya Sekarang



Hola pembaca setia blog gue!! Maaf banget baru ngepost lagi, gue lagi banyak job nih hahaha. Oiya lu kepo kan kenapa judulnya kaya gitu?  Daripada penasaran, kita langsung aja ke TKP.

Iya, di bulan Mei dan Juni ini, basket SMPN 98 Jakarta (Twitter: @Basket98JKT, sekalian promosi hahaha) mengikuti 2 turnamen, yang pertama Satas Cup 2014 dan yang kedua Kibas Jakarta SMA YPR 2014. Di bulan Mei, basket SMPN 98 Jakarta mengikutsertakan turnamen Satas Cup 2014, dengan diwakili oleh dua tim, yaitu putra dan putri. Dengan biaya Rp300.000,-/Tim.
Pada pertandingan pertama, tim putra dan putri menghadapi tim SMPN 131 A. Di pertandingan pertama, tim putra mengalami kekalahan. Yah mau gimana lagi 300rb melayang begitu saja dalam waktu 40 menit. Sedangkan, tim putri menang atas SMPN 131 A, dan melaju ke semi final dan akan menghadapi SMPN 223, tim yang disegani oleh seluruh SMP se-Jakarta Selatan, basketnya emang terkenal hebat si, dan buktinya tim putri kalah telak dengan perbedaan lebih dari 40 angka! Gile gak tuh? Meskipun kalah, tim putri masih bertanding sekali lagi untuk memperebutkan juara 3, dan lawan yang dihadapi adalah SMPN 254 A. Sayang amat sayang, kita lagi-lagi kalah, ya 300rb melayang sudah, meskipun skor beda dikit. Well, hasil ini merupakan takdir Allah SWT, kita sudah berlatih dan berjuang keras tapi bila Allah belum menghendaki kita untuk menjadi juara apa boleh buat. Setidaknya kita bisa mengambil hikmah dengan adanya turnamen ini, seperti kata pepatah “Kekalahan adalah awal dari kemenangan” meskipun kita engga tau kapan menangnya.

Di bulan Juni, basket SMPN 98 Jakarta mengikuti lagi turnamen, berbeda dengan sebelumnya, turnamen ini adalah basket 3 on 3 dengan waktu 1 quarter dengan waktu 7 menit yang diadakan oleh SMA YPR. Pada kali ini, hanya tim putra yang mewakili sekolah dengan biaya Rp150.000,- . Di pertandingan pertama, kita lawan SMPN 254 B. FYI, SMPN 254 ngirim 4 tim di turnamen ini. Di pertandingan pertama, kita berhasil mematahkan perlawanan SMPN 254 B, di hari itu juga kita ngelawan SMPN 276 A, dan kami pun menang. Keesokan harinya, kita dengan pede menatap semifinal, tapi ada tim yang harus kita jatuhkan untuk sampai ke final (gaya banget ya bahasa gue? Hahaha)  tim itu adalah SMPN 254 A, kita bermain dengan penuh semangat, tekad, dan gairah (jangan salah paham woy!). Sayang beribu sayang, kita pun dikalahkan dengan skor tipis setipis baju kamu. Kamu, iya kamu. Iya meskipun begitu, masih ada kesempatan terakhir untuk membawa piala dan membanggakan sekolah, perebutan juara 3 melawan SMPN 131 yang notaben nya temen seperjuangan kita sendiri. Saat pertandingan, kita main biasa aja gak kaya lagi tanding hahaha. Miris, itulah kata yang pantas diucapkan. Kita dikalahkan oleh temen sendiri. Akhirnya, kita harus puas di tempat ke-4, meskipun gak dapet hadiah-_-.

So, inilah hidup kadang kita di bawah, kadang di atas.  Kita udah berjuang dan berdoa kepada Yang Maha Esa, namun itulah “kartu” yang diberikannya. Saat ini basket SMPN 98 Jakarta memang belum bisa menjuarai turnamen, yang terakhir kali diraih di tahun 2012. Sudah semestinya kita bangkit dan menunjukkan taji kita kepada sekolah lain, sudah seharusnya kita lompat dan mengepakkan sayap ke tempat tertinggi. Gue dan temen-temen se-angkatan gue, tinggal 6 bulan lagi ikut basket, dari kelas 7 dan sampai sekarang pun, kita selalu punya impian untuk memenangi trofi, gue dan temen-temen gue berharap semoga kita bisa menjuarai turnamen dan membanggakan sekolah kita, SMPN 98 Jakarta. Meskipun pada nantinya kita akan gagal, itu bukan berarti berakhir. Gue dan temen-temen gue akan mewariskan tekad, harapan, dan impian itu kepada generasi selanjutnya, dan semoga mereka lebih baik daripada generasi gue. Seperti kata Michael Jordan “I can accept defeat, but I can’t receive if don’t try”.

0 komentar:

Posting Komentar