Hola pembaca setia blog gue!! Maaf banget baru ngepost
lagi, gue lagi banyak job nih hahaha. Oiya lu kepo kan kenapa judulnya kaya
gitu? Daripada penasaran, kita langsung
aja ke TKP.
Iya, di bulan Mei dan Juni ini, basket SMPN 98 Jakarta (Twitter: @Basket98JKT, sekalian promosi hahaha) mengikuti 2 turnamen, yang pertama Satas Cup 2014 dan yang kedua Kibas Jakarta SMA YPR 2014. Di bulan Mei, basket SMPN 98 Jakarta mengikutsertakan turnamen Satas Cup 2014, dengan diwakili oleh dua tim, yaitu putra dan putri. Dengan biaya Rp300.000,-/Tim.
Pada pertandingan pertama, tim putra dan putri menghadapi
tim SMPN 131 A. Di pertandingan pertama, tim putra mengalami kekalahan. Yah mau
gimana lagi 300rb melayang begitu saja dalam waktu 40 menit. Sedangkan, tim
putri menang atas SMPN 131 A, dan melaju ke semi final dan akan menghadapi SMPN
223, tim yang disegani oleh seluruh SMP se-Jakarta Selatan, basketnya emang
terkenal hebat si, dan buktinya tim putri kalah telak dengan perbedaan lebih
dari 40 angka! Gile gak tuh? Meskipun kalah, tim putri masih bertanding sekali
lagi untuk memperebutkan juara 3, dan lawan yang dihadapi adalah SMPN 254 A.
Sayang amat sayang, kita lagi-lagi kalah, ya 300rb melayang sudah, meskipun
skor beda dikit. Well, hasil ini merupakan takdir Allah SWT, kita sudah
berlatih dan berjuang keras tapi bila Allah belum menghendaki kita untuk
menjadi juara apa boleh buat. Setidaknya kita bisa mengambil hikmah dengan
adanya turnamen ini, seperti kata pepatah “Kekalahan adalah awal dari
kemenangan” meskipun kita engga tau kapan menangnya.
Di bulan Juni, basket SMPN 98 Jakarta mengikuti lagi
turnamen, berbeda dengan sebelumnya, turnamen ini adalah basket 3 on 3 dengan
waktu 1 quarter dengan waktu 7 menit yang diadakan oleh SMA YPR. Pada kali ini,
hanya tim putra yang mewakili sekolah dengan biaya Rp150.000,- . Di
pertandingan pertama, kita lawan SMPN 254 B. FYI, SMPN 254 ngirim 4 tim di
turnamen ini. Di pertandingan pertama, kita berhasil mematahkan perlawanan SMPN
254 B, di hari itu juga kita ngelawan SMPN 276 A, dan kami pun menang. Keesokan
harinya, kita dengan pede menatap semifinal, tapi ada tim yang harus kita
jatuhkan untuk sampai ke final (gaya banget ya bahasa gue? Hahaha) tim itu adalah SMPN 254 A, kita bermain dengan
penuh semangat, tekad, dan gairah (jangan salah paham woy!). Sayang beribu
sayang, kita pun dikalahkan dengan skor tipis setipis baju kamu. Kamu, iya
kamu. Iya meskipun begitu, masih ada kesempatan terakhir untuk membawa piala
dan membanggakan sekolah, perebutan juara 3 melawan SMPN 131 yang notaben nya
temen seperjuangan kita sendiri. Saat pertandingan, kita main biasa aja gak
kaya lagi tanding hahaha. Miris, itulah kata yang pantas diucapkan. Kita
dikalahkan oleh temen sendiri. Akhirnya, kita harus puas di tempat ke-4,
meskipun gak dapet hadiah-_-.
So, inilah hidup kadang kita di bawah, kadang di atas. Kita udah berjuang dan berdoa kepada Yang
Maha Esa, namun itulah “kartu” yang diberikannya. Saat ini basket SMPN 98
Jakarta memang belum bisa menjuarai turnamen, yang terakhir
kali diraih di tahun 2012. Sudah semestinya kita bangkit dan menunjukkan taji
kita kepada sekolah lain, sudah seharusnya kita lompat dan mengepakkan sayap ke
tempat tertinggi. Gue dan temen-temen se-angkatan gue, tinggal 6 bulan lagi
ikut basket, dari kelas 7 dan sampai sekarang pun, kita selalu punya impian
untuk memenangi trofi, gue dan temen-temen gue berharap semoga kita bisa
menjuarai turnamen dan membanggakan sekolah kita, SMPN 98 Jakarta. Meskipun
pada nantinya kita akan gagal, itu bukan berarti berakhir. Gue dan temen-temen
gue akan mewariskan tekad, harapan, dan impian itu kepada generasi selanjutnya,
dan semoga mereka lebih baik daripada generasi gue. Seperti kata Michael Jordan
“I can accept defeat, but I can’t receive if don’t try”.
0 komentar:
Posting Komentar