Halo pembaca setia blog gue! Selamat Hari Pahlawan (maaf rada telat ngucapinnya) semoga bangsa Indonesia bisa berkembang sebagaimana yang dicita-citakan oleh para leluhur kita. Amin.
Oke, hari Minggu kemarin gue dan kelima temen gue lebih
tepatnya troublemaker yaitu Syarah, Lulu, Nanda, Yofita (keren kan cuma gue
doang yang laki?). Kami diutus oleh Kepala Sekolah untuk mewakili SMPN 98
Jakarta mengikuti acara “Kirab Budaya Jakarta” yang berlangsung di Balai Kota
yang diikuti oleh seluruh SD, SMP, SMA, dan SLB negeri se DKI Jakarta.
Temen-temen gue yang lain dari hari Sabtu di rumah Nanda untuk menginap. Tadinya si gue pengen ikut tapi gaboleh hehehe. Gue berangkat dari rumah pukul 08.33 WIB sampai di rumah Nanda sekitar pukul 09.17 WIB (gatau bener atau engga hahaha). Kami berangkat ke balai kota bareng kakaknya Yofita. Kami berangkat sekitar pukul 10.08 WIB. Sampai di Balai Kota pukul 11.54. Setelah sampai kita langsung registrasi, dan ternyata acaranya mulai jam 2. Sial. Perut gue laper, panas pula cuacanya. Dan akhirnya gue tahanlah semua penderitaan itu. Kami berjalan bersama seluruh peserta dari balai kota sampai Jalan Medan Merdeka Selatan (gatau selatan atau Timur).Temen-temen cewek gue kan pada pake wedges, pada lecet kakinya, bahkan Yofita sampe lepas wedgesnya hahaha. Untung gue cuma pake sandal. Dan setelah selesai acara, semuanya pada ngeluh laper, dan akhirnya kakaknya Yofita mengajak kami ke sebuah pusat perbelanjaan di bilangan Thamrin. Kami disana makan Bu*g* K*n*. Setelah makan kami pun pulang ke rumah Yofita.
Temen-temen gue yang lain dari hari Sabtu di rumah Nanda untuk menginap. Tadinya si gue pengen ikut tapi gaboleh hehehe. Gue berangkat dari rumah pukul 08.33 WIB sampai di rumah Nanda sekitar pukul 09.17 WIB (gatau bener atau engga hahaha). Kami berangkat ke balai kota bareng kakaknya Yofita. Kami berangkat sekitar pukul 10.08 WIB. Sampai di Balai Kota pukul 11.54. Setelah sampai kita langsung registrasi, dan ternyata acaranya mulai jam 2. Sial. Perut gue laper, panas pula cuacanya. Dan akhirnya gue tahanlah semua penderitaan itu. Kami berjalan bersama seluruh peserta dari balai kota sampai Jalan Medan Merdeka Selatan (gatau selatan atau Timur).Temen-temen cewek gue kan pada pake wedges, pada lecet kakinya, bahkan Yofita sampe lepas wedgesnya hahaha. Untung gue cuma pake sandal. Dan setelah selesai acara, semuanya pada ngeluh laper, dan akhirnya kakaknya Yofita mengajak kami ke sebuah pusat perbelanjaan di bilangan Thamrin. Kami disana makan Bu*g* K*n*. Setelah makan kami pun pulang ke rumah Yofita.
Dari rumah Yofita, kita semua ke rumah Nanda. Kita langsung
naik ke lantai dua tepatnya ke kamar Nanda. Dan saat di kamar, ada kejadian
yang ganjil. Gue lagi tiduran di lantai sambil main hp. Tiba-tiba Syarah nanya
ke gue.
“Chan, lu s*ng* ya?” tanyanya dengan nada yang serius
Oh God, 1 kalimat 4 kata, pertanyaan yang tidak wajar yang
ditanyakan oleh seorang perawan kepada seorang perjaka. Gue berusaha tenang dan
akhirnya dengan gue pikir dulu sebelumnya gue jawablah pertanyaannya.
“Kali dah” dengan nada 2 oktav (tunggu, gue lagi ngomong atau
nyanyi?)
Setelah beberapa menit Syarah mulai melakukan hal yang tidak
wajar. Beginilah percakapannya:
Syarah : “Eh buat
Chandra s*ng* yok!”
Yofita : “Ayo, tapi
gimana caranya?”
Syarah : “Gampang, kita
buka baju aja di depannya!”
Mampus. Di kamar 4 perawan melawan seorang perjaka. Apa yang
bisa gue lakukan? Keluar dari kamar gabisa pintunya dikunci. Gue mulai berpikir
keras. Gue ngebayangin kalo mereka udah mulai nyerang gue. Apa gue harus teriak
dan berkata “JANGAN! KASIAN ISTRI GUE NANTI GATAU RASANYA YANG MASIH DARI
PABRIKNYA LANGSUNG!”
Setelah gue bengong sebentar, akhirnya mereka tidak melakukan
hal itu. Dan setelah itu gue memutuskan langsung pulang ke rumah. Sampai di
rumah gue langsung tidur dan berusaha untuk melupakan hal tadi.
0 komentar:
Posting Komentar